Bupati Lamsel Hadiri Bimtek Kewaspadaan Dini Terhadap Penyakit Pada Ternak dan Persyaratan Pengiriman Ternak

LAMSEL, MATATORO.COM, Lamsel – Bupati Lampung Selatan H. Nanang Ermanto menghadiri kegiatan bimbingan teknis (Bimtek) Kewaspadaan Dini Terhadap Penyakit Pada Ternak dan Persyaratan Pengiriman Ternak.

Bimbingan teknis tersebut digelar oleh Badan Karantina Indonesia yang diikuti para peternak dari Kecamatan Way Panji, yang berlangsung di Aula Balai Desa Sidoharjo, Kecamatan Way Panji, Kamis (23/11/2023).

Pada kesempatan itu, Kepala Pusat Karantina Hewan dan Keamanan Hayati Hewani Badan Karantina Pertanian Wisnu Wasisa Putra mengatakan, di Lampung Selatan sendiri tentunya ini merupakan konsen, untuk bagaimana meningkatkan populasi ternak dan terkait dengan kewaspadaan penyakit ternak.

“Tentunya ini menjadi perhatian kita bersama terkait bagaimana kita melindungi ternak yang ada di Lampung Selatan ini agar tidak terkena penyakit baik PMK ataupun LSD. dan tentunya juga melalui penguatan bersama-sama berkolaborasi dalam rangka untuk penguatan sumber daya ternak yang ada di Lampung Selatan,” kata Wisnu.

Sementara, Bupati Lampung Selatan H. Nanang Ermanto menuturkan, dengan adanya bimbingan teknis ini para peserta dapat memanfaatkan dengan baik, untuk mengetahui bagaimana cara pengembangan sapi dan cara pengiriman sapi.

“Harapan saya sebagai Kepala Daerah kegiatan ini dapat dimanfaatkan dengan baik untuk menambah wawasan ilmu kita. Mudah-mudahan dengan adanya bimbingan teknis ini kita bisa mengembangkan pengetahuan kita dan bisa mensosialisasikan kepada teman-teman yang ada di sekitar kita,” ucap Nanang.

“Perlu diketahui, Dinas Peternakan Lampung Selatan juga sudah melakukan bimbingan-bimbingan mengenai penyakit ternak, ini sudah dilakukan,” ucapnya lebih lanjut.

Dikesempatan yang sama, Ketua Komisi IV DPR Republik Indonesia Sudin menyampaikan, pada tahun 2022-2023 Kabupaten Lampung Selatan menjadi salah satu kabupaten yang terdampak sangat besar dengan adanya penyakit mulut dan kuku pada hewan.

“Terutama pada sapi dan kambing dan setelah itu ada lagi penyakit gejalanya kalau di kampung disebut lato-lato. Tapi alhamdulillah berkat kerjasama yang baik penyakit tersebut dapat cepat dikendalikan,” ujar Sudin.

Sudin menambahkan, melalui kegiatan bimtek ini semoga dapat menjadi salah satu bentuk dan modal yang sangat baik, untuk dapat bersama-sama menggali ilmu, mencari solusi bagi para peternak dalam menghadapi masalah yang timbul akibat maraknya penyakit.

“Melalui kegiatan ini kita bersama-sama menggali ilmu dan mencari solusi dalam menghadapi masalah yang timbul akibat maraknya penyakit mulut dan kuku. Bagaimana juga caranya menuntaskan masalah penyakit mulut dan kuku ini hingga clear and clear sehingga tidak ada lagi yang terkena penyakit,” tutupnya. (Idham/Kmf)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *