Gubernur Edy Natar Nasution Pamit dan Sapa Warga Riau Menggunakan Media Luar Ruang

PEKANBARU, MATATORO.COM – Masa jabatan Gubernur Riau (Gubri) Brigjen TNI (Purn) H Edy Natar Nasution akan berakhir pada 20 Februari 2024. Menjelang berpisah, ia ingin berpamitan dengan seluruh warga Riau, baik secara langsung maupun melalui media luar ruang (baliho, billboard, dan jenis papan reklame lainnya).

“Jika tangan tidak sampai untuk saling berjabat, maka saya ingin menyapa untuk mohon pamit sekaligus meminta maaf kepada seluruh masyarakat Riau yang saya cintai,” kata Gubru Edy Natar Nasution, Sabtu (17/2/2024).

Ucapan mohon pamit karena masa baktinya akan berakhir, sedangkan permintaan maafnya jika ada kekurangan yang dirasakan selama ia memimpin Riau.

Setidaknya ada tiga hal yang ingin disampaikan Gubri Edy Natar Nasution untuk seluruh warga Riau. Pertama, mohon pamit, kedua permintaan maaf dan ketiga pesan untuk warga yang beragama Islam agar tidak meninggalkan salat berjemaah.

Ketiga hal itu disebar melalui baliho dan billboard yang dipasang di ratusan titik di seluruh kabupaten /kota se -Riau. Baik dalam ukuran besar, sedang maupun kecil, menyebar hingga ke ceruk-ceruk kampung. Alasannya, Gubri Edy ingin menyapa seluruh lapisan masyarakat baik yang tinggal di kota, di desa -desa di kawasan perkebunan tanpa terkecuali dan tidak dibeda-bedakan.

“Masyarakat Riau selalu ada dalam pikiran dan hati saya selamanya,” kata Gubri penuh haru.

Permohonan pamit Gubri Edy Nasution di kawasan perkotaan di pasang menggunakan billboard, sedangkan di simpang-simpang yang tidak memiliki billboard dipasang menggunakan papan. Tak heran bila warga telah melihat ucapan pamit Gubri Edy di simpang-simpang jalan sejak Kamis (15/2/2024).

Baliho-baliho dan bilboard permohonan pamit itu telah menghiasi Kota Pekanbaru, Duri, Dumai, Bagan Batu, Bagan Siapi-Api, Bengkalis, Selatpanjang, Pangakalan Kerinci, Sorek, Ukui, Bangkinang, Salo, Air Tiris, Tapung, Tembilahan, Rengat, Perawang, Siak Sri Indrapura, Taluk Kuantan, Ujung Batu, Pasir Pengaraian, dan kecamatan beserta desa -desa sekitarnya.

Untuk wilayah Kota Pekanbaru, billboard telah terpasang di kawasan Jalan Sudirman sebanyak 2 titik, Awal Bros dan Simpang Tiga, jalan Arengka I dan II, Jalan Kaharuddin Nasution Panam. Kemdian di kawasan Rumbai sepertindi Jalan Sembilang, Jalan Yos Sudarso dan Jalan Muara Fajar. Kemudian ada pula di Jalan Riau, jalan Imam Munandar (Harapan Raya) dan Jalan Arifin Achmad.

Di kabupaten/kota lainnya se-Riau, ucapan mohon pamit Gubri Edy Natar Nasution sudah berdiri kokoh di setiap titik strategis. Totalnya mencapai lebih 178 titik.

Gubri Edy Natar Nasution telah meninggalkan kesan yang akan terkenang selamanya. Seperti menginisiasi Gerakan Salat Subuh Berjemaah (GSSB), yang saat ini telah diikuti puluhan ribu warga di berbagai daerah di Riau.

Karena itu, di melalui media luar ruang tersebut ia berpesan kepada warga Riau yang beragama Islam untuk tidak meninggalkan salat berjemaah.

“Gubri Edy Nasution pamit. Maaf atas kekurangan selama saya memimpin Riau. Jangan tinggalkan sholat berjemaah,” begitu tulisan tertera di setiap baliho itu.

Kemudian dilengkapi dengan foto Gubri Edy memakai baju Melayu berwarna biru tua dan peci nasional.

“Saya akan terus mendorong masyarakat agar tetap menjaga program GSSB dan terus melaksanakan salat 5 waktu berjemaah di masjid. Percayalah, dengan ketaatan salat berjemaah, terutama salat subuh berjemaah, segala urusan kita akan dimudahkan oleh Allah SWT,” ujar Gubri.

Hingga saat ini, sedikitnya sudah 181 kali GSSB berlangsung di 12 kabupaten /kota se-Riau. Hebatnya lagi, Gubri Edy Natar telah mengeluarkan surat imbauan Nomor 450/Kesra/14357 agar melaksanakan salat berjemaah 5 waktu di masjid -masjid. Surat imbauan itu ditujukan kepada ASN  dan Tenaga Harian Lepas (THL) di lingkungan Pemprov Riau, dan kepada TNI/Polri dan berbagai instansi lainnya.

Surat imbauan itu juga ditujukan kepada pimpinan instansi vertikal, BUMN, BUMD, pimpinan perusahaan swasta, serta lembaga dan organisasi masyarakat di seluruh Riau.

Ia mengharapkan surat imbauan itu dapat meningkatkan kualitas iman dan takwa umat Islam, yang sejalan dengan visi Pemerintah Provinsi Riau 2019-2024 yaitu Terwujudnya Riau yang Berdaya Saing, Sejahtera, Bermartabat, dan Unggul di Indonesia (Riau Bersatu).

Gubri Edy juga menguatkan pesan kepada ASN, instansi, lembaga, organisasi, dan umat Islam di Riau untuk berhenti beraktivitas sejenak saat azan berkumandang. Kemudian meminta segera melaksanakan salat berjemaah di masjid, surau atau musala terdekat. Hal ini dilaksanakannya sebagai Gerakan Salat Berjemaah di awal waktu.

Tidak hanya program itu yang meninggalkan kesan bagi warga Riau. Meskipun kurang dua bulan mengemban amanah sebagai Gubri, Edy Natar Nasution berhasil menyelesaikan hak warga Okura untuk mendapatkan 20 persen kebun sawit pola kemitraan dengan PT SIR, secara damai dan musyawarah. Peristiwa ini akan menjadi yurisprudensi di seluruh Riau bahkan Indonesia. ***(Rls)
Editor: matatoro

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *