Diduga Rumah Sakit Prima Lalai Akibatkan Pasien Meninggal Dunia, Kemudian Minta Damai?

PEKANBARU, MATATORO.COM- Rumah Sakit Prima menjadi sorotan publik pasca dugaan kelalaian dalam penanganan seorang Pasien yang pada akhirnya Meninggal Dunia.

Salah seorang Pasien RS Prima di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau inisial YB (39Th) meninggal Dunia pada tanggal 31 Mei 2025, diduga akibat kelalaian oknum Dokter yang awalnya menangani Pasien tersebut.

Pasalnya Pasien yang merupakan warga Kecamatan Tenayan Raya, Kota Pekanbaru menjalani Rawat Inap di RS Prima Pekanbaru yang beralamat di Jalan Bima No.1, Delima, Kec. Tampan, Kota Pekanbaru, Riau.

Pada tanggal (26/05/2025), Pasien YB meninggal tanggal (31/05/2025) sekitar Pukul 15.02 WIB. Diduga belum mendapatkan tindakan Medis secara serius dari Dokter yang menangani Pasien.

Salah seorang Saksi inisial W Giawa menghubungi para Awak Media (31/05/2025) menyebutkan, Pasien jarang mendapat tindakan Medis dari Dokter.

Bahkan infus yang di pasang di tubuh Pasien sering terlambat mengganti bila kehabisan, meski keluarga yang menjaga Pasien memberitahukan kepada penjaga kamar Pasien, namun tidak di respon sehingga Pasien terabaikan dan terlantar semakin sakit parah.

Ketika Wartawan mengkonfirmasi kepada salah seorang Manager RS Prima inisial JS di ruang kerjanya pada tanggal (31/05/2025), JS menjelaskan, “Penyakit Pasien tidak kami beritahu sembarangan, terkecuali bila keluarga Pasien memintanya,” ucap JS.

Pernyataan JS dinilai tidak sinkron dengan apa yang di pertanyakan awak Media. Padahal, media hanya mempertanyakan penyebab meninggalnya Pasien YB sebagai mana informasi dari keluarga Pasien.

Menurut keterangan dari pihak keluarga Pasien mengatakan, bahwa penyakit yang di derita oleh Pasien belum ada pemberitahuan jelas dari pihak Dokter dan RS Prima.

“Kami tanya kepada salah seorang Pegawai RS Prima siapa Dokter yang menangani Pasien YB, pegawai tersebut mengatakan dokternya masih cuti dan baru kembali tanggal (29/05/2025).

Kemudian, pada tanggal (29/05/2025), Pegawai RS Prima kembali memberitahukan kepada keluarga Pasien, bahwa Dokter yang menangani Pasien YB, hari Senin (02/06/2025) baru kembali kerja di RS Prima.

Selanjutnya, pada tanggal (18/06/2025), pihak RS Prima mengundang Wartawan T Laia bersama Media Harian Berantas dan LSM MAMPIR, F. Zega untuk mengklarifikasi tentang meninggal nya Almarhum YB di ruang rapat RS Prima Lt 5.

Dalam pertemuan yang dihadiri oleh Humas RS Prima Adi Darma dan Pengawas Inisial SKH serta beberapa pegawai RS Prima mendampingi. Namun, oknum Dokter yang menangani Pasien tidak hadir.

Ketika Awak Media kembali mempertanyakan di ruangan pertemuan siapa nama Dokter yang menangani Pasien YB? Pihak RS Prima enggan memberitahukan.

Berikutnya pada tanggal (20/06/2025), Awak Media menghubungi Humas RS Prima melalui WhatsApp +62 811-7670* untuk menanyakan nama Dokter yang menangani pasien YB, namun Humas RS Prima Adi Darma mengatakan untuk di per tanyakan kepada pengawas RS Prima inisial SKH.

Kemudian Awak Media mencoba menghubungi Pengawas RS Prima SKH via WhatsApp +62 812-6640 ****, SKH mengatakan, “Nama Dokter yang menangani Pasien YB saya tidak tau.

Dengan tidak memberi tahu nama Dokter yang menangani Pasien YB, pihak awak media menduga akibat kelalaian dan tidak proaktif menangani Pasien YB berakibat meninggal Dunia.

Juga diduga kurangnya Pengawasan terhadap Dokter di RS Prima sehingga Pasien terabaikan dan Meninggal Dunia.

Menurut LSM – MAMPIR bersama Media, F.zega, kejadian tersebut akan di laporkan kepada Dinas Kesehatan Provinsi Riau dan Menteri Kesehatan RI serta instansi lainnya agar tidak terjadi kepada Pasien yang menjadi korban berikutnya.

“Atas peristiwa mengenaskan ini, sesuai dengan kronologis kejadian dan informasi dari berbagai Sumber, maka kami akan melaporkan kasus meninggalnya Pasien RS Prima ini ke Dinas Kesehatan Riau dan ke Menteri Kesehatan RI di Jakarta,” tegas F. Zega.

Setelah melakukan pertemuan bersama Manajemen RS Prima tanpa dihadiri Direktur dan Pemilik RS Prima, kemudian Media GAOElNEWS.COM bersama LSM – MAMPIR dan Media Harian Berantas mendatangi Kantor Diskes Riau pada Senin, (23/06/2025), Tim bertemu dengan Kabid Pelayanan Kesehatan Diskes Riau.

Kamis inisial E mengatakan, akan mendatangi RS Prima. “Terima kasih informasinya, kami akan mendatangi RS Prima,” kata E singkat.

Kemudian pada hari Kamis (26/06/2025), Kabid Diskes Riau mengundang Wartawan Media GaoelNews.com, LSM – MAMPIR dan Media Harian Berantas ke kantor Diskes Riau.

Di dalam Ruangan Kerja Pelayanan Publik Diskes Riau itu, dihadiri oleh Kabid Diskes E didampingi Ketua Tim A. Kabid Pelayanan Kesehatan E mengatakan bahwa, pihaknya telah mendatangi dan sudah melakukan pengecekan kebenaran informasi yang sebelumnya disampaikan Awak Media dan LSM.

“Kami bersama tim telah mendatangi RS Prima untuk mengecek kebenaran informasi yang telah bapak sampai kan kepada kami pada tanggal (23/06). Atas kejadian meninggalnya seorang Pasien RS Prima YB pada tanggal 31 Mei 2025,” kata E

Atas informasi tersebut, lanjutan E, “Kami tidak menemukan dugaan kelalaian dan telah kami minta penjelasan pihak RS Prima, pihak RS Prima telah menunjukkan Surat Pernyataan dari keluarga Pasien,” sebut E.

“Tentang Dokter yang menangani Pasien YB, ada 3 orang Dokter yang ditugaskan oleh RS Prima dan identitas Dokter tidak di beritahukan,” ujar E kepada Awak Media bersama LSM.

Atas pernyataan RS Prima kepada Tim pemeriksa dari Diskes Riau dan kepada publik tentang identitas Dokter yang menangani Pasien YB dirahasiakan atau disembunyikan, kuat dugaan, pihak RS Prima melindungi Dokter yang menangani asien YB tersebut.

“Tentu saja kami bersama tim merasa sangat kecewa kepada RS Prima yang diduga kuat melindungi Dokter yang menangani Pasien dari awal. Tidak memberi tahu siapa saja Dokter yang menangani, ini sangat memalukan dan dinilai merintangi peristiwa ini,” terang F. Zega yang terlihat emosi.

Sejumlah Orang Mengaku Perwakilan RS Prima Mendatangi Rumah Keluarga Almarhum

Salah satu yang mengaku dari pihak Keluarga Alm yang tidak mau menyebutkan namanya menghubungi para Awak Media, bahwa pada tanggal 19 Juni 2025, ada beberapa orang mendatangi rumah keluarga Alm YB.

Mereka mengaku sebagai Perwakilan RS Prima, menyampaikan bahwa atas kejadian meninggalnya Pasien YB di RS Prima telah di selesaikan kepada T. Laia dan RS Prima memberikan santunan berupa uang sebesar Rp 25 juta.

Atas pernyataan beberapa oknum yang mengaku perwakilan RS Prima tersebut, membuat pihak keluarga Almarhum merasa di rugikan oleh oknum-oknum yang memanfaatkan kejadian pada tanggal 31 Mei itu.

Ketika rekaman percakapan oknum yang mengaku sebagai perwakilan RS Prima tersebut yang di kirim kepada beberapa Awak Media, terlihat diduga oknum Pemimpin di beberapa Redaksi Media Online. Para oknum-oknum tersebut, sangat diyakinkan tidak mempunyai hubungan kepada RS Prima.

“Saya bersama Tim akan melaporkan persoalan ini ke pihak berwajib atas dugaan Fitnah dan juga tentang percobaan intervensi RS Prima terhadap keluarga Almarhum,” tegas F Zega kepada nadaviral.com pagi Sabtu melalui Telpon dan pesan tertulisnya.

Sementara informasi yang beredar terkait beberapa oknum seperti disebutkan sebagai Pimpinan di beberapa Media yang mengaku sebagai Perwakilan dari RS Prima.

Di antara beberapa oknum itu, diduga berinisial S Siboro dan S Tanjung. Namun, Awak Media masih menelusuri kebenaran informasi tersebut.

Jika hal itu benar, maka sangat disayangkan para oknum Wartawan dan Pimpinan Media ikut terlibat menghalangi tugas Pers hingga dugaan merintangi kasus kematian Pasien YB. Ada aturan dalam UU Pers dan UU Hukum Pidana.

RS Prima Diduga Memfitnah Awak Media dan Menghasut Keluarga Almarhum Menghapus Bukti Rekaman Video, Foto dan Meminta Damai

Direktur RS Prima yang dikonfirmasi nadaviral.com melalui Humasnya, Adi Darma. Jumat, (27/6/2025) Pukul 21.07 WIB melalui pesan WA, hingga Sabtu sore (28/6/2025), Adi Darma tidak mau merespon konfirmasi yang sudah masuk ke HP nya.

Rangkaian peristiwa ini dibenarkan oleh perwakilan keluarga Almarhum, Waonasokhi Giawa kepada Media ini.

“Benar, dari awal memang keluarga Almarhum merasa kecewa dan kesal terhadap RS Prima karena pelayanan tidak maksimal hingga Pasien Meninggal Dunia,” kata perwakilan keluarga Alm, Waonasokhi Giawa menjawab konfirmasi NadaViral.com melalui Telepon WhatsApp, Sabtu (28/6/2025, Pukul 10.13 WIB.

Selain itu, terkait dengan pernyataan Humas RS Prima, Adi Darma, bahwa awalnya pihak RS Prima telah menyelesaikan masalah tersebut dengan menyerahkan uang kepada T. Laia dan F. Zega sebesar Rp 25 juta. Bahkan, Humas RS Prima sempat menelpon keluarga Alm dan menanyakan apakah uang itu sudah sampai ke tangan keluarga.

Hal itu dibenarkan Waonasokhi sesuai percakapan chat via pesan WhatsApp Adi Darma dengan dia. Dalam percakapan itu, Adi Darma mengatakan sudah menyerahkan uang Rp 25 juta kepada T. Laia dan F. Zega, namun Adi Darma tidak bersedia mengirimkan bukti serah terima uang tersebut.

“Pernyataan Humas RS Prima Adi Darma soal uang Rp 25 itu, benar dan masih ada bukti chat kami di HP saya. Keluarga Alm sempat curiga dan kecewa dengan saya hingga mereka mengancam akan melaporkan pihak RS Prima ke Polisi. Adi berjanji mengirimkan bukti serah terima uangnya, namun sampai sekarang tidak dikirimnya,” ungkap Wao Giawa.

Kemudian, tambahnya, pihak RS Prima menghubungi pihak keluarga Alm meminta datang ke RS Prima. Tujuannya untuk menyelesaikan masalah yang terjadi. Lalu pihak keluarga Alm datang dan bertemu pihak RS Prima, termasuk Humas Adi Darma.

Pihak RS Prima menyampaikan upaya perdamaian dengan menawarkan berapa jumlah uang yang harus dibantu. Lalu pihak Alm menyampaikan jumlah nya, tetapi menurut pihak RS Prima, itu terlalu besar.

“Setelah melalui perundingan yang rumit dan berbelit-belit, akhirnya pihak RS Prima kembali menyampaikan kesanggupannya dengan jumlah uang sebesar Rp 25 juta. Setelah sepakat, pihak RS Prima menyerahkan uang itu kepada isteri Almarhum,” sebut Wao Giawa.

Tim Awak Media juga akan meminta Praktisi Hukum Kesehatan dan pihak Pengawas RS menanggapi dan menelusuri kebenaran atas dugaan kelalaian pihak RS Prima ini****

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *