Pekan Depan, Sekdako Pekanbaru Akan Didemo Puluhan Jurnalis
PEKANBARU, MATATORO.COM – Buntut dari dugaan intimidasi dan pengancaman yang dilakukan Sekretaris Daerah Kota Pekanbaru Inisial IP terhadap oknum wartawan online belakangan ini, menjadi sorotan dan kecaman dari berbagai elemen insan Pers di Provinsi Riau.
Hal ini terkemukakan dari beberapa wartawan dan pemilik media yang ada di Provinsi Riau ketika menggelar konferensi Pers, Kamis siang (07/9/23) di Pekanbaru.
Tak terkecuali pimpinan media Harian Berantas, Toro Laia, Pimpinan Media Siagaonline.com dan Kupaskasus.com Martin Hulu, dan Pimpinan Media Riaukontras.com Emos Gea, Pimpinan media Sergaponline.com Hadiriku Zega dan beserta beberapa media lainya dan Aktivis yang ada di Provinsi Riau.
Bukan tanpa sebab, menurut mereka, sikap yang ditunjukkan Sekda Kota Pekanbaru itu dinilai seperti premanisme, tidak bermoral yang tidak mencerminkan sebagai pejabat publik serta melanggar keras Undang-Undang Pers tahun 1999.
Dimana, wartawan dalam menjalankan tugasnya telah dilindungi oleh UU Pers dan berpedoman dengan kode etik serta mengedepankan asas praduga tak bersalah.
Namun, amat disayangkan, sekelas Sekda Kota Pekanbaru dinilai tidak memahami aturan-aturan diatas.
“Itu adalah lebih dari ancaman yang dilakukan oleh Sekda Kota Pekanbaru. Saya nilai bahwa itu berupa pembunuhan karakter dan pembungkaman bagi insan Pers, “ujar Toro Laia.
Dengan demikian, Toro meminta kepada Sekdako Pekanbaru agar bertanggungjawab dan meminta maaf atas ancaman yang ia lontarkan tersebut kepada Wartawan dalam kurun 1×24 jam.
Sesosok Toro yang tidak asing di publik ini juga mendesak Pj Walikota Pekanbaru agar Sekdako Pekanbaru inisial IP dicopot dari jabatannya sebagai sekretaris Daerah Kota Pekanbaru.
“IP ini tidak layak jadi Pejabat. Saya minta Pj Walikota Pekanbaru, Muflihun agar mencopot IP dari jabatannya selaku Sekretaris Daerah Kota Pekanbaru,” tegas pimpinan media Harian Berantas dan matatoro.com itu.
Ditegaskan Toro, apabila Sekda Kota Pekanbaru itu tidak bertanggungjawab serta tidak meminta maaf kepada korban (Wartawan-red) dan pada publik, maka dirinya serta beberapa Wartawan yang ada di Kota Pekanbaru akan menggelar aksi damai (demo) di kantor Walikota Pekanbaru minggu mendatang.***