Akibat Ulah Oknum Timses Caleg DPRD Pekanbaru, Pembangunan Proyek Semenisasi Jalan di Muara Fajar Tak Becus
PEKANBARU, MATATORO.COM – Dalam memasuki masa kampanye menyambut setiap pemilihan umum, para Caleg berbagai cara mendekati dan membujuk masyarakat untuk mendapatkan dukungan suara pada penceblosan, mulai dengan cara membagi-bagikan sembako, baju dan lainnya.
Sementara pada saat acara diskusi media yang diselenggaran oleh kantor staf Presiden (KSP), di Jakarta beberapa waktu lalu, Badan Pengawas Pemilihan Umum melalui anggota Bawaslu RI Mohammad Afifuddin telah mengingatkan, demi terselenggaranya pemilu yang aman dansukses, saya ingatkan kepada siapapun berkepentingan atau tidak berkepentingan dalam pemilu agar tidak menghalang-halangi pemilih menyalurkan hak pilihnya, atau memaksa pemilih memilih calon tertentu.
Apa bila terbukti akan dikenakan sanksi pidana dan denda sesuai Pasal 531 Undang-Undang No. 7 tahun 2017, tegas Afif.
Meskipun sudah di ingatkan Oleh Bawaslu RI. Namun hal itu dinilai tidak menjadi hambatan bagi para oknum-oknum Caleg dan Team Sukses untuk menghalalkan berbagai cara untuk mendapatkan Dukungan suara dari masyarakat yang memiliki hak pilih di TPS pada pemilu 14 Februari 2024. Dengan cara hampir menimbulkan keresahan ditengah-tengah masyarakat.
Salah satu contoh yang terjadi salah satu diwilayah RT 0I/RW 0I Kelurahan Muara Fajar Timur Kecamatan Rumbai Barat Kota Pekanbaru Provinsi Riau. duduga kehadiran Oknum Caleg yang meminta dukungan suara masyarakat sempat menimbulkan keresahan dan kekecewaan terhadap masyarakat.
Bahkan pembangunan jalan umum dari lapangan bola menuju pemukiman masyarakat dari pemerintah yang seharusnya sudah dikerjakan pada bulan Desember 2023 tahun lalu dihalangi dan dibatalkan oleh oknum tim sukses/pendukung oknum Caleg DPRD Kota Pekanbaru dari Partai Golkar Dapil Rumbai, dengan alasan harus mereka yang membangun.
Menurut keterangan sejumlah warga setempat kepada media mengatakan masyarakat disini sangat resah dan kecewa dengan kehadiran oknum-oknum caleg dan tim sukses, pasalnya kami sudah kehilangan pembangunan jalan yang kokoh dan berkualitas yang direncanakan harus memakai besi dari pemerintah tahun 2023 lalu.
Demikian diungkapkan oleh salah satu tokoh masyarakat Nias Muara Fajar (M. Yusuf Laia) menjelaskan, pada bulan Desember 2023, empat (4) orang pekerja yang saat itu mengaku disuruh bos mereka datang membawa berbagai peralatan, salah satunya Mal, kedatangan pekerja itu disambut baik oleh masyarakat setempat bahkan masyarakat ikut membantu memasang mal.
Namun tiba-tiba (A.ST) yang diduga tim sukses oknum caleg dari Golkar Inisial DF melarang dan mencabut mal yang sudah dipasang sambil marah-marah, dengan alasan harus DF yang membangun jalan itu.
“Biar DF yang membangun jalan ini,” kalau dia tidak mau membangun, saya yang bangun, jelas Yusuf menirukan ucapan A ST.
Karena pekerja takut, mereka pulang dan keesokan harinya mereka bawa pulang peralatan yang sudah terlanjur dibawa dilapangan, ujar Yusuf
Yusuf menambahkan, padahal pembangunan jalan yang akan dikerjakan tahun 2023 lalu sepanjang 200 M, lebar 4 meter, tinggi 15 cm pakai besi, sehingga layak untuk dimanfaatkan oleh kurang lebih 60 kepala keluarga yang sudah bertahun-tahun menderita dengan kondisi jalan yang berlumpur ini. Tapi sayangnya hanya karena mempertahankan ego dan kepentingan oknum tim sukses demi mendukung salah satu caleg, masyarakat kehilangan pembangunan jalan yang berkualitas dan kokoh.
Kemudian pada hari Sabtu tanggal 03 Februari 2024, peralatan/bahan dibawa dilokasi bersama pekerja yang di angkut dengan menggunakan mobil dump truck ber plat merah.
Menurut informasi, pembangunan jalan semenisisasi yang diperkirakan sepanjang kurang lebih 150 meter itu, yang membangunnya oknum caleg bernisial DF dari partai Golkar jelas Yusuf.
Ditempat terpisah tokoh masyarakat setempat (M.Rauf Laia) mengaku kecewa dengan hasil pekerjaan semenisasi jalan yang terkesan dikerjakan tidak sesuai standarisasi (SNI), asal jadi saja, hasil pekerjaan jalan yang baru siap dikerjakan ini sangat merugikan masyarakat, karena tidak sesuai yang diharapkan, coba lihat belum dimanfaatkan oleh masyarakat sudah terlihat batu krekel berserakan ditengah jalan bahkan Krikil yang berserahkan di jalan sangat membahayakan warga yang melintasi jalan ini, tambah M.Rauf,
Pada saat pelaksanaan semenisasi jalan ini tambah Rauf, tidak pernah kelihatan pengawas dari dinas terkait, padahal armada/ anggkutan bahan baterial (coran) dilansir dengan mobil Dump Truck ber plat merah BM 8318 TP milik pemerintah,”
Rauf menambahkan, pada bulan Desember 2023, jalan ini mau dibangun kian oleh pemerintah,” pada waktu itu pihak pekerja/tukang dan tenaga ahli bangunan dari rekanan kontraktor sudah turun kelapangan bahkan sudah sempat dipasang papan mal, rencana metode pekerjaan setelah selesai pemasangan mal, baru di cor beton K 250 yang diangkut dengan READYMIX dan harus menggunakan besi yang sudah disiapkan oleh pemilik proyek saat itu.
Tapi celakanya pada saat para tukang sedang bekerja memasang mal yang dibantu oleh sejumlah masyarakat, tiba-tiba oknum tim sukses salah satu Caleg dari Partai Golkar (A.ST) datang langsung mencabut mal yang sudah dipasang, sambil marah-marah,” tidak boleh dikerjakan jalan ini, Harus Defiyanto yang membangun jalan ini, Bahkan salah satu tokoh Masyarakat Muara Fajar/ Mantan Ketua RW 02 Kelurahan Muara Fajar meminta agar jangan menghalangi pekerja yang membangun jalan ini,” namun A.ST, tetap melarang agar pekerjaan tidak dilanjutkan,” Biar Defiyanto yang membangun, kalau Defiyanto tidak jadi membangun jalan ini, saya bangun, Jelas Rauf menirukan ucapan A.ST, dengan kesal.
Akibat tindakan arogan A.ST, masyarakat kehilangan pembangunan yang bermutu dan berkualitas.
Ditambahkan Rauf,” apabila pembangunan semenisasi yang dibangun oknum caleg (Defiyanto) kerjasama degan tim suksesnya, Dana bersumber dari uang Negara,”
Kami masyarakat yang setiap hari menikmati jalan ini, minta kepada dinas terkait agar segera turun kelapangan, karena pelaksanaannya asal jadi saja, lebih banyak pasir dan krikil dari pada simen, terbukti baru 1 hari setelah selesai di Cor, krikil dan pasir bersekan, dan di khawatirkan kalau tidak hati-hati melewati jalan ini, bisa berjatuhan, ungkap Rauf.
Pada waktu yang sama, salah seorang warga setempat AD mengatakan, pembangunan jalan sangat mengecewakan karena tidak sesuai yang diharapkan.
Dimana ketebalan pekerjaan jalan diduga tidak sampai 10 cm, kemudian campurannya asal-asal saja, kita lihat saja baru 1 hari siap dikerjakan sudah kelihatan batu krekel dan pasir, paling 3 bulan kedepan jalan ini akan lebih parah dari sebelumnya, karena ini adalah jalan umum bukan gang, yang melewati kendaraan colt diesel, menurut saya pembangunan jalan yang baru dibangun oleh pemerintah kota pekanbaru, diduga hanya digunakan untuk alat kampanye agar masyarakat memilih salah satu Oknum Caleg pada pemilihan umum 14 Februari 2024.
Diminta kepada Panwaslu dan KPU baik kota pekanbaru, maupun pusat agar segera memperhatikan dan tidak membiarkan hal-hal seperti ini, saya menduga bukan hanya di daerah ini proyek dari pemerintah yang dibagi-bagi para oknum Caleg untuk dijadikan alat kampanye demi mendapatkan suara yang banyak pada pemilu 14 Februari 2024 yang tinggal hitungan hari lagi, ungkap AD, mengakhiri.
Menanggapi hal itu, salah seorang fungsional LSM-Komunitas Pemberantas Korupsi tingkat DPP, Tehe Z Laia, mengatakan seharusnya menjelang menyambut pesta Demokrasi yang tinggal hitungan hari rakyat Indonesia akan menyalurkan dan menentukan pilihan sesuai hati nurani masing-masing harus saling menjaga dan memelihara netralitas, sehingga terselenggaranya pemilu aman, damai dan sukses tanpa terganggu dengan hal-hal seperti yang terjadi di Wilayah RT 0I/RW 0I Kelurahan Muara fajar Timur Kecamatan Rumbai Barat Kota Pekanbaru,” keresahan/kekecewaan ditengah-tengah masyarakat di wilayah RT 0I/RW 0I tersebut.
Dari awal saya sudah dengar bahkan kepada sebagian masyarakat sudah saya ingatkan agar tidak tidak menimbulkan permasalah yang berpotensi terjadinya perpecahan ditengah-tengah masyrakat karena berbeda pilihan/calon, tapi mungkin karena sama-sama saling mempertahankan pilihan masing-masing akhirnya kesalahpahaman tidak terealakan,” akibatnya berimbas pada penolakan pembangunan yang sudah bertahun-tahun ditunggu-tunggu oleh masyarakat setempat,” kita sangat menyangkan sikap pemerintah yang diduga membiarkan dan memfasilitasi para Oknum Caleg dengan membagi-bagikan proyek serta mengizinkan fasilitas/kendaraan plat merah yang merupakan aset negara untuk digunakan sebagai alat kampanye, seperti yang terlihah pada pelaksanaan jalan semenisasi yang diduga dikerjakan asal jadi di RT 0I/RW 0I Kelurahan Muara Fajar Timur,”
Masalah ini saya sudah berupaya menyampaikan informasi kepada Sekda Kota Pekanbaru (Indra Pomi) begitu juga kepada pihak instansi terkait lainnya melalui pesan WatsshAp, namun sampai sekarang tidak ada respon.”
Tehe menambahkan Tim Kita sedang melakukan pamantauan dan mencari lokasi-lokasi proyek pemerintah yang diduga dipergunakan alat modal para oknum-oknum caleg. Dan akan kita laporkan kepada Aparat Penegak Hukum (APH) termasuk pembangunan jalan Semenisasi di RT 0I/RW 0I Kelurahan Muara Fajar Timur, Pelaksanaan Proyek jalan tersebut tidak sesuai Standarisasi (SNI) dan Spesifikasi teknis kontrak kerja, harapan kita apa bila terbukti biaya pembangunan jalan semenisasi itu berasal dari uang negara,” kita minta Aparat penegak hukum (APH) segera mengusutnya, tegas Tehe Laia.
Dari hasil investigasi media dilapangan, Selasa (06/02/2024), pembangunan jalan simenisasi tersebut tidak ada papan nama/plank proyek, sumber anggaran dari mana dan nilai anggarannya berapa.
Pasalnya, yang terlihat dilapangan disaat pekerjaan berlangsung hanya Merk bertulisan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman, MOHON MAAF PERJALANAN ANDA TERGANGGU SEDANG ADA PEKERJAAN O&P, selain itu dilokasi terlihat sejumlah Baleho/Spanduk Foto beberapa caleg, yang lebih menjadi perhatian yang mengangkut bahan material (Coran) mobil dump truck berplat merah BM 8318 TP. ***
Editor: Toro